Noah (Instrumen Piano)

Jumat, 07 Desember 2012

Mari Berfilsafat

MARI BERFILSAFAT

Pada hakekatnya alam semesta ini tersusun dan dipenuhi oleh benda-benda, baik benda hidup maupun benda mati. Setiap benda hidup maupun benda mati merupakan zat yang terdiri dari unsur-unsur penyusun yang berbeda. Sesuatu dapat dikatakan sebagai zat apabila ia memiliki massa dan menempati ruang, baik itu zat yang berasal dari benda hidup (zat hidup) maupun zat yang berasal dari benda mati (zat mati).
Setiap zat memiliki struktur, sifat, dan energi yang berbeda. Suatu zat (benda) dapat dikatakan zat hidup apabila ia dapat memiliki struktur yang tampak jelas, sifat-sifat sebagai makhluk hidup (tumbuh, berkembang, beradaptasi, berkembangbiak, dsb.) serta memiliki energi untuk melakukan suatu usaha. Misalnya manusia dan hewan yang memiliki struktur fisik yang tampak jelas oleh indra kita, memiliki sifat yang mencirikan mereka sebagai makhluk hidup seperti mengalami pertumbuhan fisik, perkembangan fisik maupun mental serta mampu beradaptasi, dan juga memliki energi untuk melakukan suatu usaha seperti berpindah tempat (bergerak).
Suatu zat (benda) hidup memiliki struktur yang jelas yang selalu mengalami suatu perkembangan dan perubahan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal zat tersebut. Yang dimaksud dengan faktor internal disini adalah faktor genetis yang sudah merupakan faktor turunan atau bawaan yang akan selalu mempengaruhi struktur maupun perkembangan benda (zat) hidup. Misalnya saja pada manusia, seorang anak dapat tumbuh besar dan tinggi jika didalam tubuhnya memang terdapat faktor genetik besar dan tinggi (faktor internal). Namun seorang anak yang tidak memiliki faktor genetik juga dapat tumbuh besar dan tinggi jika ia mau berusaha seperti berenang dan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi (faktor eksternal).
Setiap benda (zat hidup) memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat mencirikan ia sebagai makhluk hidup seperti tumbuh, berkembang, mampu beradaptasi dan berkembangbiak. Sebagai suatu zat yag hidup sifat tumbuh dapat terlihat dari struktur benda (zat) hidup yang selalu dinamis. Misalkan pada manusia, dilahirkan sebagai bayi, kemudian tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dan kemudian terus tumbuh dan berkembang menjadi orang tua.
Manusia juga mengalami perkembangan fisik maupun mental (psikis). Perkembangan fisik pada umumnya dipengaruhi oleh faktor genetis, namun perkembangan psikis pada manusia biasanya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitarnya. Jika manusia itu berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi pribadi yang baik pula. Namun jika ia berada di lingkungan yang buruk, ia pun akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang buruk pula. Dalam hal ini yang dikatakan baik dan buruk adalah kualitas manusia tersebut bukan kuantitasnya. Yang dimaksud dengan kualitas dapat berupa karakter ataupun kepribadian manusia itu. Sebagai contoh, seorang anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan saling menghargai cenderung tumbuh menjadi anak yang menyayangi sesama dan berbudi pekerti. Namun, seorang anak yang tumbuh di lingkungan penuh konflik biasanya akan tumbuh menjadi anak yang nakal dan suka menciptakan suatu konflik pula. Sebagai contoh, seorang anak yang tumbuh dilingkungan yang suka bermain judi memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi seorang penjudi pula jika dibandingkan dengan seorang anak yang tumbuh di lingkungan yang baik.
Benda (zat) hidup adalah sesuatu yang memiliki energi untuk melakukan suatu usaha seperti bergerak atau berpidah tempat. Untuk melakukan suatu pergerakan dibutuhkan suatu energi dan makhluk hidup mampu melakukan perpindahan karena memiliki sejumlah energi.  Misalnya saja manusia dapar bergerak bebas, berlari-lari, berlompat sekehendak hatinya karena memang manusia memiliki energi untuk melakukan hal itu.
Suatu benda (zat) mati tidak memiliki struktur, sifat maupun energi yang sama sebagaimana yang dimiliki zat hidup. Benda (zat) mati memang memiliki struktur yang jelas tampak namun struktur tersebut bersifat statis dan tidak mengalami pertumbuhan maupun perkembangan. Zat mati dan tak hidup juga tidak memiliki energi sebagaimana yang dimiliki oleh zat hidup. Misalkan saja pada kursi, kursi hanya akan berpindah tempat jika didorong oleh manusia sebagai zat hidup. Itu artinya kursi tidak memiliki energi untuk melakukan suatu usaha. Oleh karena itu suatu benda (zat) hidup yang memiliki struktur yang tak lagi dinamis (statis), tidak lagi mempunyai sifat yang mencirikannya sebagai benda (zat) hidup dan tak ladi memiliki energi dapat dikatakan benda (zat) yang telah mati atau zat mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar